Belanja di App banyak untungnya:
Laporan Wartawan Tribun Jakarta, Eri Komar Sinaga
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indonesia adalah importir ikan koi kedua terbesar setelah Jepang. Seharusnya, peternak koi Indonesia bisa melihat peluang emas tersebut.
Robby Iwan, Presiden Klub KOIs (Koi Owners of Indonesia Society) mengatakan, ada 30 ribu penggemar koi yang tersebar di seluruh Indonesia. Sedangkan peternak koi masih berjumlah ratusan.
Indonesia sementara ini hanya memiliki dua peternakan koi terbesar, yakni di Blitar (Jawa Timur) dan Sukabumi (Jawa Barat).
"Sebenarnya, peternak ikan koi sudah cukup ahli beternak koi. Tapi, belum bisa menciptakan standar top (tinggi) penghobi koi," ujar Robby saat ditemui dalam Festival Kois, di Padepokan Pencak Silat Taman Mini Indonesia Indah, Sabtu (5/5/2012).
Menurutnya, peternak koi Indonesia masih malas mengikuti prosedur tinggi, untuk menghasilkan koi berkualitas wahid.
"Faktor higienis, harus bebas dari penyakit, harus masuk laboratorium dulu," tambah Robby.
Jika bisa ditingkatkan, lanjut Robby, pasar Koi di Indonesia dan mancanegara sangat terbuka luas.
"Pintu ekspor terbuka lebar. Sudah banyak yang minta," ungkapnya.
Untuk itu, Robby sangat mengharapkan peran serta pemerintah dalam meningkatkan kualitas Koi.
"Perlu campur tangan pemerintah dari manajemen hingga modal," tandasnya.
Sementara, Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo alias Foke juga mengungkapan hal senada.
"Perlu mendapat dukungan pemerintah dan masyarakat, agar bisa memproduksi Koi standar internasional," tukas Foke.
Foke berargumen, Jakarta adalah pasar bagus untuk koi.
"Jakarta daya belinya kuat. Dengan pemasaran yang lebih baik, pasti lebih hasilnya," cetusnya.
Diberitakan sebelumnya, Jakarta akan menyelenggarakan festival ikan Koi terbesar di dunia, pada 15-17 Juni 2012, di JHCC (Jakarta Hilton Convention Centre).
Rinyukai Super Koi Show, nama event tersebut, akan diikuti 2.000 peserta dari mancanegara. Standar yang digunakan juga menggunakan standar internasional.
Penyelenggara ajang tersebut, Rinyukai Indonesia, mendapatkan kehormatan ditunjuk langsung oleh Zen Nihon Rinyukai sebagai tuan rumah. Zen Nihon Rinyukai merupakan sebuah klub koi tertua di Jepang, yang berdiri sejak 1964. (*)
Berita Nasional Terkini
Koi adalah ikan hias yang dibudidayakan pertama di Tiongkok sekitar abad ke-5 SM, lalu dipopulerkan oleh Jepang sejak 1820. Nama “koi” merupakan bahasa Jepang dari “ikan mas” yang merupakan anggota dari genus Cyprinus.
Ikan ini kerap menjadi penghuni tempat-tempat suci seperti kuil dan biara. Di Jepang sendiri, ikan koi merupakan peliharaan yang dianggap bisa membawa keberuntungan. Hal ini juga menjadi penyebab harga ikan ini terbilang sangat mahal, bahkan bibitnya bisa dijual dengan harga jutaan.
Menurut ahli, ikan koi aman-aman saja untuk dimakan karena tidak ada efek samping atau bahaya setelah mengonsumsi jenis ikan satu ini.
Beberapa kandungan yang terdapat di dalam ikan koi memiliki banyak manfaat baik untuk tubuh di antaranya sebagai berikut:
Wir verwenden Cookies und Daten, um
Wenn Sie „Alle akzeptieren“ auswählen, verwenden wir Cookies und Daten auch, um
Wenn Sie „Alle ablehnen“ auswählen, verwenden wir Cookies nicht für diese zusätzlichen Zwecke.
Nicht personalisierte Inhalte und Werbung werden u. a. von Inhalten, die Sie sich gerade ansehen, und Ihrem Standort beeinflusst (welche Werbung Sie sehen, basiert auf Ihrem ungefähren Standort). Personalisierte Inhalte und Werbung können auch Videoempfehlungen, eine individuelle YouTube-Startseite und individuelle Werbung enthalten, die auf früheren Aktivitäten wie auf YouTube angesehenen Videos und Suchanfragen auf YouTube beruhen. Sofern relevant, verwenden wir Cookies und Daten außerdem, um Inhalte und Werbung altersgerecht zu gestalten.
Wählen Sie „Weitere Optionen“ aus, um sich zusätzliche Informationen anzusehen, einschließlich Details zum Verwalten Ihrer Datenschutzeinstellungen. Sie können auch jederzeit g.co/privacytools besuchen.